Selasa, 02 September 2014

 CAKALELE KAMPONG NAMASAWAR

Cakalele kampong adat namsawar terdiri dari lima orang penari cakalele. yang berada ditengah adalah Hulubalang, yang mewakili orang kaya dari kampung adat namasawar. disamping kanan dan kiri hulubalang adalah Kapitang. pada kampong adat namasawar, kapitang yang berada di sebelah kanan dikenal dengan kapitang laut atau kapitang satu yang merupakan pemimpin dari seluruh penari cakalele, sedangkan yang disebelah kiri adalah kapitang darat atau kapitang dua. kedua kapitang menggunakan senjata berupa tombak dan parang, yang membedakan dari penampilan kapitang satu dan dua adalah hewan yang berda pada kapsete atau topi perang yang dipakai oleh kedua kapitang tersebut. hewan yang berada pada kapsete kapitang satu adalah Naga bersayap di atas burung cendrawasih yang di awetkan, sementara kapitang dua menggunakan dua ekor burung di atas burung cendrawasih. sedangkan yang berada disamping kiri dan kanan kapitang adalah malesi. malesi atau prajurit dari raja-raja namasawar yang diikutsertakan dalam pentas cakalele maupun kegiatan adat hanyalah dua orang.

Cakalele kampung adat namasawar hanya bisa dipentaskan pada saat rumah kampong dalam keadaan terbuka (buka kampong), sehingga setiap pentas tari cakalele di kampong adat namasawar harus diawali dengan prosesi buka kampong atau buka puang (posting selanjutnya). pada saat prosesi buka puang telah dilaksanakan pada malam itu juga lima orang cakalele akan mementaskan tarian cakalele adat namasawar dengan diiringi alat musik tiwal dan gong. setelah mementaskan tarian cakalele, kelima orang cakalele bersama lima mai-mai dan dua orang maruka akan mementaskan tari maruka, khas kampong adat namasawar. tarian maruka diiringi dengan alat musik gong sambilang dan kabata manari (nyanyian adat) namasawar.

KABATA MANARI MARUKA NAMASAWAR


  • goeng seng goeng seng namasawar goeng seng
  • namasawar sawar liling sawar liling e
  • boy e boy e aku somba boy e
  • maruka namasawar aku somba boy e
  • ratu lewetaka asal-asla e
  • duayo kapitang kora-kora lewetaka
  • siku-siku ruma ke belang urulima e
  • walane-walane marapati walane
  • marapati lewetaka, lewetakae
  • singarai hulubalang, hulubalang e
  • hulubalang mata-mata, hulubalang e

  • batu kapasete batu gong gaie e
  • batu lanang bese besetiris tirise e
  • tiriso yo malela ular naga naira
  • lese yo malese raja raja e
  • rete-rete rete ratu nairan
  • nairan sunting bunga kambang campakae
  • boy ratang timbang tana timbang apa lelekala talisau kilmuri angka raja ole...
  • boy e boy e aku somba boy maruka namasawar aku somba boy e.
SEKIAN.
Nagri Adat Namasawar

Nagri Adat Namasawar merupakan salah satu negeri adat yang berada di kepulauan Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Petuanan Nagri Adat Namasawar meliputi tiga Negeri Administratif yang berada di Pulau Naira yakni Negeri Administratif Nusantara (dulu disebut kampong negre dan kampong cina), Negeri Administratif Merdeka (sampai ke dusun Lautaka) dan Negeri Administratif Rajawali (sampai ke dusun mangkubatu). di pulau Naira sendiri terdapat 2 kampong adat lainnya yakni kampong adat Ratu Naira dan Nagri Adat Kampong Fiat (Kampong Baru).
Susunan kepengurusan Adat Namasawar terdiri dari :
1. Orang Tua Nagri, (Bpk. Saau Rabiding)  selaku pimpinan dan penanggung jawab dari seluruh prosesi dan kegiatan adat istiadat di negeri namsawar.
2. Orlima, merupakan orang tua laki-laki yang berjumlah lima orang dan bertugas sebagai pelaksana kegiatan adat di negri adat namasawar. para orlima dipimpin oleh seorang orlima yang diberi gelar Orlima Kapala. untuk nagri adat namasawar, susunan orlima terbagi menjadi dua yakni orlima dalam yang berjumlah lima orang dan orlima luar yang berjumlah lima orang. orlima dalam bertugas sebagai pelaksana ritual dan kegiatan adat istiadat sedangkan orlima luar bertugas sebagai panitia persiapan kegiatan adat (mulai dari pendanaan, perlengkapan,dll).
3. Mama Lima, merupakan orang tua perempuan yang berjumlah lima orang yang bertugas untuk mempersiapkan kegiatan adat di dalam rumah kampong/rumah adat.
4. Orang Tua Belang, merupakan salah satu orang tua laki-laki yang ditugaskan untuk mengatur dan melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan adat yang menggunakan belang atau kora-kora. belang/kora-kora adat merupakan perahu atau sampan yang ditumpangi oleh 30 orang pedayung. belang pada masa penjajahan digunakan sebagai perahu untuk berperang, sementara saat ini digunakan untuk kegiatan adat, parade budaya dan perlombaan (manggarebo belang) yang merupakan agenda tahunan pemerintah kabupaten maluku tengah.
5. Natu, merupakan juru kabata (Orang yang mengumandangkan nyanyian ataupun perintah dengan menggunakan bahasa asli banda naira). natu biasanya menjadi pimpinan yang memberi komando pada saat dipentaskan Tarian Maruka, pada saat acara buka puang dan pada saat bailele belang.

kampung adat namasawar memiliki tarian adat cakalele yang akan dipentaskan oleh lima orang  laki-laki dari kampung adat namasawar setiap kegiatan buka puang, dan tarian maruka yang dipentaskan oleh lima orang cakalele dan lima orang mai-mai dan dua maruka (putri kampung adat namasawar).

upacara adat yang biasanya dilaksanakan di kampung adat namasawar, diantaranya :
- buka puang
- kas mandi belang dan
- kas makang lau
tunggu posting selanjutnya,,,,,.

BOY E BOY E AKU SOMBA BOY E, MARUKA NAMASWAR AKU SOMBA BOY E